Sidang Skripsi a.n. Mohammad Wahyu Dwi Setiawan (191910701020) dengan Judul Investigasi Pengaruh Penambahan Integrated Stern Wedge-Flap Pada Kapal IPCM Srikandi Terhadap Hambatan Kapal
Pada hari Senin, 22 Januari 2024 Prodi Teknik Konstruksi Perkapalan kembali menyelenggarakan sidang skripsi mahasiswa sebagai tahap akhir kelulusan untuk meraih gelar sarjana Teknik Perkapalan. Kali ini, mahasiswa angkatan 2019 atas nama Mohammad Wahyu Dwi Setiawan dengan judul Investigasi Pengaruh Penambahan Integrated Stern Wedge-Flap Pada Kapal IPCM Srikandi Terhadap Hambatan Kapal. Skripsi mahasiswa dibimbing oleh bapak Ahmad Yasim, S.T., M.T dan ibu Wazirotus Sakinah, S.Pd., M.T. diuji oleh bapak Pratama Yuli Arianto, S.T., M.T. dan bapak Ir. Sumarji, S.T., M.T.
Dalam pemaparannya, Wahyu menyampaikan bahwa hambatan kapal merupakan aspek yang sangat penting untuk diketahui karena menyangkut seberapa besar daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan kapal. Sering kali dibutuhkan modifikasi untuk mengurangi hambatan yang dihasilkan oleh kapal untuk keperluan efisiensi pada sistem propulsi. Salah satu bentuk modifikasi adalah dengan penambahan integrated stern wedge-flap pada area buritan kapal. Kapal dengan bentuk planning hull merupakan kapal yang membutuhkan kecepatan tinggi pada operasinya. Penambahan integrated stern wedge-flap pada kapal planning hull dapat menjadi alternatif untuk mengurangi hambatan kapal sehingga pada praktiknya system propulsi yang digunakan akan lebih efisien. Penelitian ini menggunakan objek kapal pandu IPCM Srikandi yang diproduksi oleh PT. Yasa Wahana Tirta Samudera. Penelitian dilakukan menggunakan variasi bentuk penampang rectangle dan swept, dimensi panjang integrated stern wedge-flap 0,646 meter, 0,722 meter, 0,798 meter, dan 0,95 meter, serta kecepatan kapal 15 knot, 20 knot, dan 25 knot untuk melihat pengaruh penambahan integrated stern wedge-flap terhadap hambatan kapal. Metode yang digunakan untuk mensimulasikan hambatan adalah metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasil yang diamati berupa nilai hambatan total serta kontur aliran yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisis pengaruh penambahan integrated stern wedge-flap.
Dari analisis yang dilakukan dihasilkan nilai hambatan yang relatif lebih rendah dibandingkan model tanpa penambahan integrated stern wedge-flap. Pada kecepatan 15 knot, variasi 0,798 meter pada bentuk penampang rectangle dan swept menghasilkan hambatan yang lebih tinggi. Sedangkan pada model lain, nilai hambatan yang dihasilkan lebih rendah. Nilai hambatan dipengaruhi oleh bentuk penampang, dimensi panjang, serta kecepatan kapal yang digunakan. Pada model rectangle, nilai hambatan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan model swept. Variasi panjang integrated stern wedge-flap lebih berpengaruh pada model rectangle dibandingkan dengan model swept. Hal tersebut dapat dilihat pada kurva hasil hambatan yang cenderung lebih stabil dibandingan model swept yang lebih cenderung kurang stabil. Selain itu, kecepatan juga berpengaruh besar kepada nilai hambatan yang dihasilkan Pada kecepatan rendah, nilai hambatan yang dihasilkan memiliki selisih yang lebih kecil. Seiring meningkatnya kecepatan, maka nilai hambatan yang dihasilkan akan semakin kecil sehingga selisih nilai hambatan antara kapal tanpa integrated stern wedge-flap dan kapal yang menggunakan integrated stern wedge-flap relative lebih besar. Penggunaan integrated stern wedge-flap dengan penampang rectangle dan swept dapat menjadi alternatif untuk mengurangi hambatan kapal.
Gambar variasi integrated stern wedge-flap yang diteliti
Gambar hasil simulasi CFD menampilkan wave pattern disekitar lambung kapal
Gambar grafik perbandingan hambatan kapal dengan variasi integrated stern wedge-flap
Posted on: January 22, 2024, by : ahmadyasim