Mendaki Menuju Puncak Mahameru

Mendaki Menuju Puncak Mahameru

Author: Puranggo Ganjar Widityo

Taman Nasional Tengger Semeru (TNTS) secara administratif terbagi ke dalam 4 kabupaten yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. Adapun untuk pintu masuknya mempunyai keunikannya masing-masing. Rute yang akan ditempuh jika berasal dari Jember/Situbondo/Banyuwangi adalah menggunakan rurte Lumajang. Selama jalur Sunduro Lumajang kita akan melewati kawasan hutan hujan tropis yang kurang lebih sepanjang 25 km. sesampainya di basecamp, mereka harus melakukan breafing terlebih dahulu untuk mndapatkan informasi sebelum mereka mendaki ke puncak gunung. Beberapa aturan dan larangan ketika mendaki harus ditaati, bukan maksudnya mempercayai tetapi lebih menghargai tradisi yang ada di sekitar.

Persiapan dimulai tanggal 29 Juni 2019 dengan persiapan yang belum matang, karena terkendala dengan kegiatan kampus. Fadhly, Vicky, Irham, Bima, dan Alfata merupakan sebagian mahasiswa yang beruntung bisa mendaki gunung tertinggi Pulau Jawa. Mereka mulai berangkat ke basecamp di Ranupani dan dalam perjalanan menuju Ranupani salah satu motor yang mereka kendarai tiba-tiba bannya bocor sehingga harus dibawa ke bengkel, sambil menunggu motor itu di service mereka makan terlebih dahulu di warung makan daerah Jatiroto. Mereka memaksakan untuk sampai ke Ranupani dan bermalam disana sehingga besok pagi bisa langsung mulai mendaki. Akan tetapi, mereka mulai berangkat pukul 11.00 WIB dan mencapai ke Ranukumbolo sekitar pukul 15.30 WIB. Di sana mereka membangun tenda sebagai tempat beristirahat, malampun tiba, suhu mulai menurun, hembusan angina yang menyelimuti tenda hanya sedikit berhasil masuk ke dalam tenda sehingga membuat kulit terasa di dalam kulkas. Benar saja, ketika pagi pun tiba mereka melihat ke luar tenda dan banyak butiran-butiran es yang menyelimuti tenda. Suasana alam yang memanjakan mata tak henti-hentinya membuat mereka terperangah menyaksikan keindahan Danau Ranukumbolo. Track pendakian ke puncak mahameru dimulai dan benar saja persiapan fisik yang kurang membuat kami tak henti-hentinya berhenti setiap berapa langkah berjalan. Ketika sudah berada di Puncak tidak ada satu katapun selain mengucakan kalimat takjub akan kebesaran Tuhan YME. Benar-benar syurganya pulau Jawa. Salah satu dari mereka yaitu Vicky turun duluan disbanding yang lain karena dia harus mengambil KTP dan berkas lain di basecamp. Setelah Vicky sudah mencapai bawah, dia menunggu teman-teman yang lain. Vicky mulai merasa heran karena mereka turun tidak sesuai dengan estimasi waktunya. Dia mulai khawatir kepada mereka. Alhamdulillah mereka turun dengan selamat tanpa ada yang kurang.

Mendaki bukanlah suatu kegiatan yang mudah, diperlukan persiapan yang optimal baik dari segi fisik – psikis maupun dari segi finansial. Memang benar perkataan banyak orang “Mendapatkan sesuatu yang indah butuh perjuangan yang optimal” itu yang mereka dapatkan ketika sudah mencapai puncak Gunung Semeru.

Posted on: July 24, 2019, by :